Tajuk : It Ends With Us
Penulis : Colleen Hoover
Penerbit :
Genre : Romance Fiction
Sometimes it is the one who loves you who hurts you the most.Lily hasn’t always had it easy, but that’s never stopped her from working hard for the life she wants. She’s come a long way from the small town in Maine where she grew up— she graduated from college, moved to Boston, and started her own business. So when she feels a spark with a gorgeous neurosurgeon named Ryle Kincaid, everything in Lily’s life suddenly seems almost too good to be true.Ryle is assertive, stubborn, maybe even a little arrogant. He’s also sensitive, brilliant, and has a total soft spot for Lily. And the way he looks in scrubs certainly doesn’t hurt. Lily can’t get him out of her head. But Ryle’s complete aversion to relationships is disturbing. Even as Lily finds herself becoming the exception to his “no dating” rule, she can’t help but wonder what made him that way in the first place.As questions about her new relationship overwhelm her, so do thoughts of Atlas Corrigan — her first love and a link to the past she left behind. He was her kindred spirit, her protector. When Atlas suddenly reappears, everything Lily has built with Ryle is threatened.
My second read
after All Your Perfects. Colleen Hoover is the #1 New York Times bestselling
author and won the Goodreads Choice Award for Best Romance three years in a row.
Aaah malaslah nak taip dalam English. Let me proceed in BM je lah ya. First
novel dari Colleen bertajuk Slammed diterbitkan pada Januari 2011 manakala It
Ends With Us adalah buku ke-3 CH yang mengisahkan kisah benar tentang keadaan
ibunya yang terlibat dalam keganasan rumahtangga bersama bapanya. CH adalah antara
penulis buku novel romance yang sedang terkenal di media sosial dan buku-bukunya
pasti laku. Kalau tengok tiktok atau instagram tentang buku, mesti salah satu
buku CH akan ada dalam senarai MUST READ. CH is the kind of author that writes
romance scene and troubled characters with emotional. Bak kata warga twitter,
CH adalah Siti Rosmizah versi orang putih (tapi SR ending selalunya memaafkan,
so far CH lebih realistic)
Novel ini mengisahkan tentang Lily Bloom yang
dibesarkan dalam situasi keganasan rumahtangga yang membabitkan bapa dan
ibunya. Ibunya sering dipukul oleh bapanya walaupun atas sebab yang sangat
kecil. Lily sering tertanya-tanya mengapa ibunya tidak pernah berusaha untuk
meninggalkan bapanya. Walaupun bapanya tidak pernah memukul Lily tetapi Lily
sendiri merasai derita Ibunya sehingga dia dewasa. Lily mempunyai sebuah diari
yang ditulis kononnya dia berinteraksi bersama host kegemarannya, Ellen. Pada
usia Lily 24 tahun, Lily kembali membuka diari itu dan menyingkap
kisah-kisahnya ketika dia berusia 16 tahun dan mengingatkan dia tentang cinta
pertama bersama pemuda gelandangan bernama Atlas. Namun setelah Atlas pergi untuk kehidupan yang lebih baik, Lily kesepian dan murung hinggalah dia menemui cinta bersama
suaminya Ryle ketika dia berada di atas bumbung sebuah apartment selepas
kematian bapanya 8 tahun kemudian. Permulaan hubungan yang indah bersama Ryle menjadi mimpi
ngeri untuk Lily lebih-lebih lagi selepas munculnya Atlas yang kini berjadi
menjadi seorang chef dan memiliki restoran sendiri. Lily bergelut dengan perasaan
cintanya terhadap Ryle, Lily juga bergelut dengan pendiriaannya untuk tidak
mengikut jejak ibunya yang membiarkan diri terus bersama dengan suami yang
memukulnya hingga akhir hayat atau kenangan bersama Atlas yang menjerat
perasaannya.
CH manages to develop
her characters and storyline so well. I can connected with them all on a deep
level. I absolutely love how easy it was to get into this book and it gave me a
whole new perception on abusive relationship. But I don’t want to reveal much
about the plot of this book, I think that its better if reader goes in to and
just reads the book. You won’t regret spend on this book.
*Recommend this
book to people ages 18 and above due to mature content
“Every incident
chips away at your limit. Every time you choose to stay, it makes the next time
that much harder to leave. Eventually, you lose sight of your limit altogether,
because you start to think, I’ve lasted five years now. What’s five more?” –
Mother.